Makassar, Bappelitbangda - Menindaklanjuti surat Surat Menteri Dalam Negeri RI Nomor 500.2.3/3147/SJ maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Menghadiri Rapat Koordinasi Inflasi 2024.
Rakor tersebut dirangkaikan dengan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dan polio yang dipimpin langsung Mendagri secara virtual, Senin, 15 Juli 2024.
Bertempat di Baruga lounge, Gedung A Kantor Gubernur Sulsel. Pertemuan itu di hadiri oleh Kepala Bidang Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Inyo, ST, M.Eng, yang diwakili oleh Juhaena Rahman, S.Pd (Analis Program Pembangunan).
Dalam kesempatan ini Mendagri membahas perkembangan dan kondisi inflasi nasional, indeks perkembagan harga bahan pangan minggu kedua bulan Juli 2024, serta penanganan pupuk bersubsidi.
Mendagri Tito Karnavian berharap agar kinerja apik daerah-daerah terkait pengendalian inflasi bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
‘’Ekonomi itu berbanding lurus dengan keamanan dan kondusifitas. Ketika ekonomi terpuruk, keamanan juga terancam. Begitu juga sebaliknya. Daerah yang aman memberikan ruang bagi ekonomi untuk tumbuh,’’ jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi secara nasional memang bagus. Yakni, di angka 5,11 persen. Capaian itu meningkat dibanding sebelumnya yang di angka 5,04 persen. Peningkatan ekonomi di 5,11 persen itu mengantarkan Indonesia berada di urutan 44 dari 185 negara di dunia.
Mendagri Tito Karnavian menyebut makanan, minuman, dan tenbakau yang biasa menjadi penyumbang inflasi malah terjadi deflasi kali ini. Inflasi terjadi pada jasa restoran dan perawatan diri. Artinya, banyak masyarakat yang makan di restoran maupun pergi ke salon.
‘’Itu berarti baik ya. Artinya, masyarakat punya uang untuk makan di luar maupun ke salon untuk perawatan diri,’’ ujarnya.
Komentar : ( 0 )