Jakarta, Bappelitbangda - Simposium Nasional Tata kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan dibuka oleh Norimasa Shimomura, President UNDP Indonesia dan Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Begara Berkembang Kemenlu RI.
Hadir dalam kegiatan ini Ardiansyah Aridan, S.STP (Analis Perencanaan Anggaran) yang berlokasi di Fairmont hotel senayan, Selasa, 23 Juli 2024.
Proyek Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan tiga agen PBB: UNDP, UNWOMEN, dan IOM untuk meningkatkan tata kelola migrasi ketenagakerjaan.
Proyek ini bertujuan memperkuat implementasi Global Compact for Migration (GCM) di tingkat nasional dan daerah dengan fokus pada:
- Penguatan tata kelola migrasi sesuai GCM untuk mendukung pembangunan berkelanjutan;
- Peningkatan kapasitas pemamngku kepentingan Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan potensi migrasi dalam pembangunan.
Mnurut data BP2MI dan Bank indonesia Jumlah pekerja migran yang ditempatkan melonjak 37% di tahun 2023, Jika dibandingkan dengan tahun 2022. Tujuan utama 80% pekerja migran Indonesia dalam tiga tahun terakhir: Hong Kong, Talwan dan Malaysia 2023: 56% pekerja migran di sektor formal, dan 44% di sektor Informal.
Komentar : ( 0 )