Jeneponto, Bappelitbangda - Kunjungan lapangan ke Pilot Project Sistem Kolaborasi Pembangunan Komprehensif Dan Terpadu Untuk penanggulangan Kemisikinan di Kabupaten Jeneponto, Diawali dengan Audiensi di Ruang Rapat Bupati Jeneponto, Kamis, 13 Juni 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj Bupati Jeneponto, Junaedi. B, S.Sos., M.H, Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Erlan Triska, S.IP, M.Adm.KP, Anna Buana Syamson, S.Hut, M.Si (Perencana Ahli Madya), dan Perwakilan Lembaga JICA (Japan International Cooporation Agency), Sintani Naoyuki beserta Tim.
"Salah satu cita-cita luhur yang terkandung dalam UUD 1945 adalah adanya fungsi dan tujuan negara Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan cara pemberantasan kemiskinan melalui berbagai program pembangunan, namun hingga saat ini kemiskinan seolah masih menjadi masalah berkepanjangan yang terus-menerus dihadapi oleh masyarakat di Indonesia," jelas Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg.
Pemerintah Indonesia pada dasarnya telah menetapkan dan menerapkan berbagai aturan dan kebijakan dalam konsep Tata Kelola Kolaboratif atau Collaboratif Governance serta Kolaborasi Multistakeholder.
"Collaborative Governance atau Pemerintahan yang Kolaboratif diartikan sebagai sebuah keseimbangan antara sumberdaya maupun kewenangan antara para pihak yang memiliki kepentingan dan melakukan intervensi kepada kelompok yang memiliki keterbatasan sehingga adanya sifat ketergantungan dalam mengatasi suatu persoalan lewat keputusan yang kolektif dan kesepakatan bersama. Salah satu bentuk perwujudan konsep Collaborative Governance," sambungnya.
"Kita memang perlu melibatkan pemangku kepentingan yang berbeda memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang berbeda, melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam upaya mengatasi kemiskinan meningkatkan tingkat keberlanjutan solusi yang dihasilkan. Kolaborasi Multistakeholder memungkinkan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan semua pihak yang terlibat," tutupnya.
Sementara itu, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi. B, S.Sos., M.H, mengatakan bahwa Sinkronisasi dapat dilihat dari keterpaduan dan komprehensif dari suatu program.
"Pembangunan komprehensif dan terpadu sangat tepat untuk penanggulangan Kemisikinan. Dan perlu adanya aksi kolaborasi dan untuk meyelesaikan kemiskinan, dan jika kemiskinan teratasi maka juga stunting dapat teratasi," tegasnya.
Berikut jadwal pelaksanaan Kunjungan lapangan ke Pilot Project sistem kolaborasi pembangunan komprehensif Dan Terpadu Untuk penanggulangan Kemisikinan di Kabupaten Jeneponto :
1. Kunjungan Anugrah Suksek ( Bantuan Ayam petelur Tahun 2023 ) di Kecamatan Binamu.
2. Kunjungan kelompok Mutiara Kalumpang/Mutiara Laut (Bantuan Kapal 5 GT Tahun 2023) di Kecamatan Tamalatea.
Komentar : ( 0 )