Makassar, Bappelitbangda - Rapat Koordinasi Inflasi 2024 guna menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 500.2.3/3312/SJ di gelar di Baruga Lounge, Lantai 1 Gedung A Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Rapat Koordinasi Inflasi yang dipimpin langsung oleh Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri dan dihadiri oleh semua Gubernur, Walikota, Bupati dan seluruh stekholder terkait. Hadir mewakili Bappelitbangda Prov. Sulsel, Juhaena Rahman, S.Pd ( Analisis Program Pembangunan).
Kelompok makanan, minuman dan tembakau cenderung memberikan andil deflasi pada Juli 2020 dan andil inflasi terbesar pada bulan Juli 2021-2023. Kelompok pendidikan sepanjang tahun 2020-2023 selalu memberikan andil inflasi pada bulan Juli.
Menurut historis, inflasi kelompok pendidikan mulai naik pada bulan Juli dan lebih tinggi lagi di bulan Agustus. Selain 4 (empat ) tahun kebelakang, inflasi kelompok pendidikan bulan Juli yang paling tinggi terjadi pada 2023 sebesar 0,66% dengan inflasi terbesar pada komoditas tarif Sekolah Menengah Atas (SMA),Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) Inflasi kelompok bahan makanan dalam empat tahun terakhirdi bulan Juli dominan mengalami inflasi kecuali di Juli 2020 yang mengalami deflasi.
Menurut historis komoditas cabai merah, telur ayam ras, bawang merah dan cabai rawit menjadi komoditas yang seringkali menyumbang andil inflasi di bulan Juli. Secara Nasional, jumlah jab/kota yang mengalami kenaikkan IPH tertinggi pada M3 Juli 2024 bertambah dibandingkan pada Minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kab/kota yang mengalami penurunan IPH pada M3 Juli berkurang (Sumber:Diolah dari data SP2KP Kemendagri,tanpa 150kita IHK).
Kenaikkan IPH tertinggi di pulau Jawa terjadi di Kab.Probolinggo dengan nilai perubahan IPH 1,65%.Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikkan IPH yaitu cabai rawit, beras dan minyak goreng. Kenaikkan IPH tertinggi di luar pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kab.Buru dengan nilai perubahan IPH 3,03% Komoditas penyumbang andil kenaikkan IPH terbesar di 10 wilayah tersebut di dominasi oleh cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Harga cabai rawit s/d M3 Juli 2024 naik sebesar 5,46% dibanding Juni 2024. Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikkan harga cabai rawit s/d M3 Juli 2024 bertambah.
Harga beras s/d M3 Juli 2024 masih mengalami kenaikkan yaitu sebesar 0,27% dibanding Juni 2024. Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikkan harga beras bertambah s/d M3Juli 2024. Harga daging ayam ras s/d M3 Juli turun 1,37% dibanding Juni 2024.Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras s/d M3 Juli 2024 berkurang. Harga cabai merah s/d M3 Juli 2024 turun sebesar 9,80% dibanding Juni 2024. Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikkan harga cabai merah s/d M3 Juli 2024 tetap.
Luas panen 2023 sebesar 10,21 juta hektar, Produksi padi 2023 sebesar 53,98 juta ton GKG dan produksi beras 2023 sebesar 31,10%. Kondisi inflasi provinsi Sulawesi Selatan (y-on-y) sebesar 2,03% dan masuk dalam 10 terendah dalam pengendalian inflasi. BB
Komentar : ( 0 )