Makassar, Bappelitbangda – Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Seminar Akhir Penelitian "Kajian Keterserapan Lulusan SMK pada Lapangan Kerja di Provinsi Sulawesi Selatan" dan berlangsung di Ruang Rapat Latimojong Kantor Gubernur Prov. Sulsel, pada jumat (17/11/2023).
Seminar Akhir Penelitian ini dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Ristati Rahayu, AP., M.Si, serta dimoderatori oleh Sekretariat TPM Muslimin hamid, S.Pt, M.Si selaku Sub Koordinator Ekonomi dan Pembangunan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pejabat Fungsional Peneliti dan Staf lingkup Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, serta OPD Lingkup Provinsi Sulawesi Selatan (Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga, dan Dinas Perpustkaan dan Kearsipan).
Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasioanl, Dr.Mujizatullah, M.Pd, memaparkan hasil akhir penelitian, bahwa keterserapan lulusan SMK pada lapangan kerja di Prov. Sulawesi Selatan menjadi perhatian karena pengangguran terbanyak di Indonesia adalah lulusan SMA dimana lulusan pada tingkat pendidikan ini sulit mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini mengambil lokus di Kota Makassar, Kota Palopo, Kab. Pinrang, Kab. Bulukumba dan Kab. Jeneponto.
"Lanjutnya Hasil penelitian ini menujukkan keterserapan tertinggi lulusan SMK terdapat pada jurusan Teknik pengelasan, Jurusan Desain Permodelan dan Jurusan Nautika Kapal sedangkan 3 jurusan keterserapan rendah yaitu Jurusan Akuntasi Keuangan Lembaga, Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan, Keterserapan lulusan SMK dipengaruhi beberapa faktor yakni, Link and Match, Teaching factory (Tefa) yang tidak berjalan, Guru produktif dan Magang." Ujarnya
Tim Pengendali Mutu, Prof. Dr. H. Ariesmunandar, M.Pd, selaku Pembanding Penelitian, mengutarakan, untuk mempertajam keempat faktor keterserapan lulusan SMK diperlukan Hukum Pareto guna mengetahui faktor mana yang paling mempengaruhi keterserapan lulusan SMK. Magang harus juga mendapat perhatian karena umumnya magang yang dilakukan kurang tepat sasaran karena tempat magang yang tidak terdapat di wilayah SMK tersebut maupun tempat magang siswa tidak relevan dengan jurusan siswa SMK dan Rekomendasi kebijakan yang menitikberatkan pada Workshop, Seminar dan Pelatihan baik untuk guru/pendidik dinilai kurang efektif. Guru produktif lebih diharapkan melalui pengangkatan guru/ P3K atau mengundang guru dari industri.
Komentar : ( 0 )