Pebriani M, S.K.M M.Kes Sampaikan Solusi Dalam Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kabupaten Sinjai

Sinjai, Bappelitbangda - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Sinjai menggelar "Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024", di Ruang Pola kantor Bupati Sinjai, Kamis (27/6/2024).

Kegiatan Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 ini dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah dalam hal ini diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar.

Dalam kesempatan ini Pebriani M, S.K.M M.Kes Mewakili Kepala Bidang PPM Bappelibangda Prov. Sulsel, untuk menghadiri sebagai Narasumber sekaligus membawakan sambutan Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel.

Pebriani dalam sambutanya, bahwa berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,4%, angka ini naik 0,2% dari tahun sebelumnya (2022) yaitu 27,2%.

"Sebaran Kabupaten/Kota menunjukkan terdapat 11 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan prevalensi, salah satunya Kabupaten Sinjai yang mengalami peningkatan sebesar 4,1% pada tahun 2023," jelasnya.

Baginya Kenaikan ini perlu disikapi dengan serius, apa yang menyebabkan Kabupaten Sinjai mengalami peningkatan prevalensi stunting dari 29,4% pada tahun 2022 menjadi 33,5% pada tahun 2023.

"Berdasarkan update data ISPS untuk Sinjai 26 Juni 2024, dari 81,1% Balita yang diukur, terdapat 1461 yang teridentifikasi stunting, wasting 629, gizi kurang 611, gizi buruk 18, underweight 1539 Balita, total Balita resiko stunting dan stunting yang harus mendapatkan intervensi dengan cepat sebanyak 4.258. Sedangkan Bumil KEK update 31 Januari 2024 sebanyak 712 atau 18,3%," lanjutnya.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama dalam penurunan Stunting di Bumi Panrita Kitta’ julukan daerah Kabupaten Sinjai.

Pj Bupati Sinjai yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, menegaskan bahwa Stunting menjadi salah satu prioritas pencanangan pembangunan nasional yang telah dimulai sejak tahun 2021 lalu.

Mencegah dan mengatasi masalah stunting kata dia, diperlukan langkah langkah strategis yang efektif dan efisien sebagai upaya mencegah kasus baru dan dibutuhkan upaya extra yang melibatkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaboratif dari semua pihak.

Selain itu dibutuhkan pendampingan dan intervensi yang intensif secara konvergen, holistik integratif dan berkualitas dengan focus kepada sasaran calon pengantin, ibu hamil dan bayi balita yang berisiko / berpotensi melahirkan stunting baru.
Yang tak kalah penting adalah kualitas data. Perbaikan data Stunting yang akan menjadi rujukan untuk perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi Stunting hendaknya dilakukan dengan memperhatikan validitas dan akurasi data.

Untuk itu ia meminta kolaborasi dalam intervensi dapat berjalan antar sektor, yakni sektor kesehatan dan non kesehatan, karena keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh dukungan kolaborasi antar sektor ini.

Melalui rembuk stunting ini saya harap masing-masing stakeholder dapat mengambil perannya masing-masing, untuk bekerjasama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sinjai. kemitraan dan sinergitas antar seluruh pemangku kepentingan harus terus dikuatkan, untuk mewujudkan Sinjai bebas stunting," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sinjai, Haerani Dahlan menuturkan rembuk aksi penurunan Stunting bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi kegiatan intervensi yang telah dilakukan.

Kegiatan kita ini untuk membangun komitmen publik bahwa Stunting merupakan tanggung jawab bersama dan harus ditangani secara kolaboratif dimana Kegiatan ini menghadirkan Andi Irfanji sebagai pemateri dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel melalui aplikasi zoom.

Kemudian diakhiri dengan pengukuhan remaja Stunting Kabupaten Sinjai yang merupakan perwakilan dari Duta Gender dan Duta Anak Kabupaten Sinjai.

Turut hadir para Camat, Kepala KUA, kepala Puskesmas, serta kepala desa dan Kelurahan lokus penanganan Stunting tahun 2023.

Komentar : ( 0 )

Tinggalkan Komentar

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Jl. Urip Sumoharjo No.269 Km.5 Makassar, Sulawesi Selatan, 90231
Telepon : 0411 - 453486 (Ext.1)

Email : bappelitbangda@sulselprov.go.id, Bappelitbangda22@gmail.com
Statistik Pengunjung
  • Hari ini : 9881
  • Bulan ini : 113394
  • Tahun ini : 674623
TOP
>