Makassar, Bappelitbangda - Rapat Koordinasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2024 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan di Ruang Rapat Latimojong Lantai 4 Bidang Litbang. Senin, 22 Juli 2024.
Hadir Dermayana Arsal, S. Hut, M.P, Ph.D, selaku Ketua Tim Pokja Inovasi, Tim Inovator Dinas Kesehatan (Sekretariat, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Pencegahan & Penanggulangan Penyakit, Bidang Sumber Daya Kesehatan), Para Pegawai ASN & non ASN Lingkup Bidang Litbang Bappelitbangda Prov. Sulsel.
"Dalam rangka mendukung kelancaran penginputan data inovasi melalui aplikasi Innovative Government Award (IGA) Kemendagri untuk pengukuran Indeks Inovasi Daerah 2024, Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan mengundang Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan koordinasi dan bimbingan penginputan Data Inovasi," ungkap Dermayana Arsal, S. Hut, M.P, Ph.D selaku Ketua Tim Pokja Inovasi dan Teknologi.
Ia menyampaikan bahwa yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain penyusunan profil inovasi berupa rancang bangun inovasi karena berkaitan dengan bagaimana satu inovasi tercipta dalam menjawab permasalahan yang terjadi berupa cara-cara inovatif pelaksanaan kegiatan yang ditunjang dengan daya kreativitas yang tinggi.
"Disamping itu rancang bangun juga memperlihatkan sisi keunggulan dari satu inovasi sehingga perlu disusun secara terstruktur dan menarik perhatian. Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa terdapat sebanyak 20 (dua puluh) indikator yang menjadi indikasi penilaian antara lain, dukungan regulasi, kemanfaatan inovasi, keterlibatan aktor dalam pelaksanaan inovasi serta indikator lainnya," pungkasnya.
Tim Inovator Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mengajukan sebanyak 6 (enam) inovasi untuk diinput di aplikasi IGA, yakni:
- Sulsel Bersinar Gencarkan (Seksi Penyakit Tidak Menular);
- Surgaki Cappo (Seksi Penyakit Tidak Menular);
- Program Sulsel Padaidi (Seksi Kesehatan Primer & Tradisional);
- Pappadeceng Gizi (Seksi Kesehatan Keluarga);
- Program Inovasi melakukan Intervensi dan Edukasi Gizi pada Remaja (Seksi Kesehatan Keluarga);
- Sistem Logistik (Seksi Alat Kesehatan).
"Diharapkan dengan adanya pendampingan ini maka Dinas Kesehatan dapat melaporkan pelaksanaan inovasi daerah sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri - Kemendagri, dan menjadi perangkat daerah yang inovatif dalam melayani masyrakat Sulawesi Selatan," kata Dermayana Arsal, Ph.DDermayana Arsal, S. Hut, M.P, Ph.D.
Komentar : ( 0 )