Makassar, Bappelitbangda - Menindaklanjuti Surat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bappelitbangda Prov. Sulsel melalui Bidang Perekonomian Dan Sumber Daya Alam menggelar pertemuan di Ruang Lounge Kantor Bappelitbangda Prov. Sulsel.
Surat dari BRIN tersebut terkait kajian implementasi otonomi daerah, desentralisasi fiskal dan program Pembangunan pertanian.
Maka dilaksanakan pertemuan yang bertujuan untuk membahas data dan informasi guna memperkaya hasil kajian dan memperoleh rekomendasi yang lebih baik.
Rapat ini diikuti bersama oleh Tim BRIN, Dinas TPHBUN Sulsel, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam, Inyo. ST,. M.Eng. Pejabat Fungsional Perencana, beserta Staf Bidang PSDA Bappelitbangda Prov. Sulsel.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam menyampaikan bahwa kontribusi pertanian di Sulsel sebagai kegiatan prioritas, khusus terkait ketahanan pangan, untuk tahun 2023 mencapai 0,09 persen tumbuh hampir kontraksi 4,91 % dibawah nasional.
"Mereview kembali apa yang perlu dibutuhkan khususnya terkait Infrastruktur, jalan tani, penyediaan sarana prasana pertanian. Fokus untuk tanaman pangan padi, jagung, bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat ini yang perlu dikembangkan adalah budidaya pisang," jelas Inyo. ST,. M.Eng.
Bagi Inyo. ST,. M.Eng, hal itu sejalan program prioritas Nasional yakni menurunkan stunting, kemiskinan ekstrim serta menjaga inflasi.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan 500 Ha lahan untuk budidaya pisang," lanjutnya. Selasa (27/2/2024)
"Kedaulatan pangan Provinsi Sulawesi Selatan termasuk 17 provinsi ke depan.
Adanya IKN yang merupakan hilirasasi sektor pertanian diolah hingga menjadi nilai tambah ekonomi sehingga PDRB bagus," sambungnya.
Khusus di Sulawesi Selatan ada 3 (tiga) sektor yang merupakan kawasan terpadu, yakni sektor peternakan (sapi, kambing, kerbau dan ungags) yang terletak di Kawasan Pucak, Sektor perikanan (tahun ini 1.700 rumah ikan diadakan untuk perairan Sulawesi yang berada di teluk bone).
"Dalam dokumen RPJMD telah memuat ekonomi kemaritiman, dan pemerataan infrastruktur. Transportasi para pelaku bisnis sudah mudah karena telah terbangunnya akses jalan tol New Port sebagai tempat transit barang tanpa harus transit di tempat lain. Kami berharap BRIN melakukan kajian atau riset terkait kawasan yang cocok untuk komoditi pisang," tutupnya.
Komentar : ( 0 )