Makassar, Bappelitbangda - Fungsional Perencana Ahli Madya Bidang Perekonomian dan SDA Bappelitbangda Prov. Sulsel, A. Dipa Rahayu, SP, M.Si menghadiri acara Sulsel Talk, yang diselenggarakan oleh oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, di Baruga Phinisi Lantai IV Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Senin, 10 Desember 2024.
Sulsel Talk dikemas dalam bentuk Diseminasi Ekonomi dengan tema “Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan".
Tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat fungsi advisory BI kepada Pemerintah Pusat dan Daerah. Desiminasi mengenai kondisi perekonomian terkini, pembahasan isu strategis serta proyeksi (outlook) perekonomian Sulawesi Selatan ke depan.
Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappelitbangda Sulsel, Inyo, ST., M.Eng sebagai moderator pada sesi Talkshow. Adapun narasumber adalah Rizki Ernadi Wimanda (Kepala Perwakilan BI Sulsel), Supendi (Kepala Perwakilan DJPb Prov. Sulsel), Budi Hikmat (Economist PT Bahana TCW Investment Management Indonesia).
Sikap optimis disampaikan oleh para narasumber bahwa Perekonomian Sulawesi Selatan pada tahun 2025 akan tumbuh lebih kuat di rentang 4,8 persen sampai 5,6 persen.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen pada tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan akan diimbangi dengan inflasi yang terkendali pada angka 2,5 persen dengan deviden 1 persen. Perkiraan pada kondisi ini karena didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga serta kinerja investasi dan ekspor yang masih baik.
Pengendalian inflasi didukung oleh kebijakan fiskal yang prudent dengan memastikan pengelolaan anggaran negara yang efisien untuk mendukung kestabilan harga di pasar domestik. BI aktif mendukung pengendalian inflasi, di mana terdapat sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan terdapat beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti, antara lain : (1) Optimalisasi lahan pertanian dengan penyediaan infrastruktur irigasi yang memadai, penerapan mekanisasi pertanian dan pemanfaatan teknologi modern; (2) Pemanfaatan lahan tidur dan meminimalkan alih fungsi lahan; (3) insentif bagi petani; (4) pengembangan petani milenial.
Untuk mendukung capaian tersebut, tentunya diperlukan komitmen, sinergitas dan kolaborasi yang komprehensif diantara Pentahelix, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan domestik yang dapat memengaruhi kestabilan ekonomi.
Turut hadir dalam acara tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulsel, Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sulsel, Dinas Koperasi dan UKMK Prov. Sulsel, Bapenda Prov. Sulsel, Bulog Sulawesi Selatan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prov. Sulsel, Lanud Sultan Hasanuddin, Lantamal VI Makassar, Kodam VII Sultan Hasanuddin, Biro Perekonomian Setda Prov. Sulsel, KADIN Sulawesi Selatan, Askindo Sulawesi Selatan, BPS Sulawesi Selatan, Universitas Hasanuddin, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel, Perwakilan Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
Komentar : ( 0 )