Makassar, Bappelitbangda - Diseminasi Gerakan Sekolah Sehat Program Water, Sanitation, and Hygiene ( Wash ) In School digelar di Hotel Santika, Makassar. Rabu, 22 Mei 2024.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara yayasan Lemina, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Unicef.
Diharapkan, kegiatan ini mendesiminasikan sekolah sehat yang menjadi revitalisasi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2022 dengan menekankan pada lima topik yakni sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah bekerja sama dengan Unicef dan Yayasan LemINA Makassar yang merupakan salah satu mitra Unicef dalam mendukung peningkatan kualitas layanan Air Bersih dan Sanitasi (Water Sanitation and Hygiene/WASH)," Ungkap Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Erlan Triska, S.IP, M. Adm. KP.
Lebih lanjut, Erlan Triska, S.IP, M. Adm. KP menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dukungan Pemerintah untuk membuat kemajuan.
"Indonesia telah membuat kemajuan yang baik dalam meningkatkan akses WASH di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Diketahui bersama Ketersediaan akses air, sanitasi, dan higienitas (kebersihan) atau Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) memberikan dampak yang luar biasa pada pembangunan sektor kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan.
Berdasarkan profil WinS tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di provinsi Sulawesi Selatan, kurang dari 60% sekolah dasar memiliki akses terhadap layanan air dasar, kurang dari 30% memiliki akses terhadap layanan toilet yang diperbaiki dan dipisahkan dalam kondisi baik/dengan kerusakan ringan, dan kurang dari 55% mempunyai akses terhadap fasilitas kebersihan.
Keterbatasan fasilitas WASH, air minum yang tidak aman, sanitasi yang buruk, dan praktik kebersihan yang tidak memadai di sekolah kemungkinan besar menempatkan anak-anak pada risiko infeksi dan penyakit. Selanjutnya target SDGs menyadari bahwa membangun lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan efektif merupakan hal mendasar untuk meningkatkan akses anak terhadap pendidikan dan meningkatkan hasil pembelajaran," tutupnya.
Khusus pendididikan, ketersediaan akses WASH di sekolah bagi peserta didik menjadi salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan sekolah sehat yang berfokus pada kesehatan lingkungan.
"Kegiatan Diseminasi Gerakan Sekolah Sehat ini memberikan dampak signifikan terhadap Kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Termasuk mengenai ketersediaan Air Bersih, adanya sanitasi yang layak, serta kebiasaaan untuk menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, diharapkan kepada OPD terkait dalam hal ini Bappeda, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kab./ Kota serta UKS (Unit Kesehatan Sekolah) untuk mendukung dan Menyusun strategi dalam pelaksanaan Gerakan Sekolah Sehat guna memberikan motivasi anak-anak untuk mengadopsi perilaku kebersihan yang tepat dan menjadi agen perubahan bagi teman sebaya, keluarga dan komunitas mereka pada umumnya," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulsel, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi-Maluku, Pembina UKS Prov. Sulsel, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan dari 12 Kab./Kota di Prov. Sulsel (Makassar, Maros, Gowa, Jeneponto, Takalar, Bantaeng, Pangkep, Barru, Pare-Pare, Pinrang, Sidrap, Wajo), dan Ketua Yayasan LemINA Makassar.
Komentar : ( 0 )