Makassar, Bappelitbangda - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev., dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Andi Ressi Patarai, S.IP, M.M, didampingi Perencana Ahli Madya, Pebriani M, S.K.M, M.Kes, menerima Kunjungan dari SeKolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nani Hasanuddin Makassar, dengan Agenda membahas "Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan" dan berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bappelitbangda Prov. Sulsel, pada selasa (28/11/2023).
Mengawali pelaksanaan rapat maka kesempatan pertama Ketua Program studi gizi, Dinda Tri Lestari, S.Gz.M.Gz dan Nani Apriani Natsir Djide, S.Gz.,M.KM, memperkenalkan seluruh tim yang hadir dan menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan ke Bappelitbangda Prov. Sulsel adalah untuk memperoleh informasi terkait perencanaan dan penganggaran untuk program gizi dan percepatan penurunan stunting.
Kemudian dilanjutkan oleh Andi Ressi Patarai, S.IP, M.M, menyampaikan sambutan Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel bahwa dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045 maka perlu upaya perbaikan gizi bagi bayi dan balita. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masalah gizi merupakan masalah besar karena berdampak luas terhadap kesehatan dan juga ekonomi yang pada akhirnya berdampak terhadap pembangunan kualitas hidup manusia.
Oleh karena itu penyelesaian masalah gizi termasuk stunting dan gizi buruk menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dan untuk menyelesaikan permasalahan gizi harus dengan peran multisektor. Peran Bappelitbangda Prov. Sulsel selaku instansi yang mengemban tugas koordinasi dan fasilitasi multisektor menyusun kebijakan, perencanaan dan penganggaran yang konvergen terus dilaksanakan.
Khusus untuk percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan, Bappelitbangda Prov. Sulsel mengemban tugas selaku koordinator bidang koordinasi dan konvergensi pada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai tugas mengkoordinir, membina dan mengawasi pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di lingkup Pemprov Sulsel dan kabupaten/kota.
Andi Ressi, berpesan kepada mahasiswa/mahasiswi agar Peran serta adik-adik yang mendalami ilmu gizi diharapkan nantinya dapat berkontribusi menerapkan ilmu dan pengalaman terhadap percepatan penurunan stunting dan gizi buruk di Sulawesi Selatan.
Selanjutnya pemaparan materi oleh fungsional perencana madya, Pebriani M, S.K.M, M.Kes, tentang percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa hal penting yang disampaikan adalah latar belakang pentingnya percepatan penurunan stunting, landasan hukum salah satunya Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 19 tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting, kemudian kondisi stunting di Sulsel, Arah kebijakan dan strategi percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
Penjelasan selanjutnya adalah arah kebijakan ditindaklanjuti dalam program rutin dan inovasi di OPD dalam bingkai pelaksanaan 8 aksi konvergensi. Program dari Dinas Kesehatan seperti : Aksi Stop Stunting, Geber remaja Sulsel Sehat, Gebyar Aksi Bergizi Bagi Remaja putri, ibu hamil, dan ibu nifas, edukator aksi germas, PMT Pangan Lokal Tinggi Protein Hewani, Posyandu aktif dengan alat antropometri lengkap, Bumil sehat dengan alat USG lengkap, pemenuhan hb meter untuk screening anemia rematri dan kolaborasi rumah gizi bersama PKK. Sementara di berbagai OPD lainnya juga masing-masing mempunyai program yang mendukung stunting antara lain Pendampingan penyusunan Program dan tagging anggaran, Rembuk stunting, Pemberian Bantuan bibit tanaman pekarangan, Bantuan Bioflok ikan nila, Pemberian bantuan PKH, Pelatihan Fasilitator 1000 HPK, Penyediaan buku Pedoman Perubahan Perilaku, Setelah pemaparan Aplikasi Inzting dan lain-lain.
Komentar : ( 0 )