Makassar, Bappelitbangda - Di pimpin Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbanda Prov. Sulsel Ristati Rahayu, AP., M.S.i, Sidang TPM 1 Kajian Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Sebagai Strategi Menghadapi Perubahan Iklim Global digelar di Ruang Rapat Latimojong Gedung G. Lt. IV Ex. Bappelitbangda Prov.Sulsel.
Sidang TPM dihadiri Tim Penjamin Mutu, Peneliti, dan Staf Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Prov. Sulsel.
Penelitian ini dilatar belakangi Perubahan iklim global yang merupakan sebuah fenomena yang signifikan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian.
Diketatahui Pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena bergantung pada kondisi cuaca dan iklim. Perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, dan frekuensi kejadian cuaca ekstrem mengancam produktivitas dan stabilitas sektor ini. Hal ini mengharuskan adanya adaptasi dan mitigasi yang efektif untuk menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian.
Kajian pengembangan pertanian berkelanjutan ini sebagai strategi menghadapi perubahan iklim menjadi sangat relevan dan mendesak. Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan produksi pangan dengan kelestarian lingkungan. Konsep ini mencakup praktik-praktik seperti pengelolaan lahan yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya alam secara efisien, serta penerapan teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pertanian berkelanjutan dapat diimplementasikan secara efektif di berbagai konteks lokal. Dengan mengadopsi strategi-strategi tersebut, diharapkan sektor pertanian mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan pangan. Kajian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang mendukung penerapan praktik-praktik pertanian berkelanjutan di Indonesia, sehingga dapat berkontribusi pada upaya global dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Adapun saran dari Tim Pengendali Mutu, datang dari Prof. Dr. Ir. Dorothea Agnes Rampisela, M.Sc. Ia berharap agar konsen penelitian sebaiknya bukan hanya pada sektor ekonomi saja tetapi membawa dampak pada sektor Sosial dan Budaya.
"Kita berharap, dari hasil strategi penelitian ini dapat juga disosialisasikan di berbagai daerah di Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Haris Bahrun, M.Si, Menekankan kepada peneliti agar lebih memperhatikan dampak perubahan iklim yang terjadi terhadap perubahan iklim berikutnya.
"Untuk mendapatkan hasil proyeksi yang baik harus mengambil data produksi dan data perubahan iklim 10 tahun dari berbagai sumber ataupun OPD terkait. Mengenai hasil penelitian sebaiknya lebih konsen ke unsur makronya dibanding unsur mikronya," jelasnya. Senin, 6 Mei 2024.
Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, MS dalam analisisnya menyampaikan bahwa judul kajian harusnya memperhatikan 3 aspek keberlanjutan, Problem dan strategi bukan hanya secara parsial saja.
"Perlu diperhatikan juga terhadap perubahan iklim global terhadap dampak dari kajian ini. Apakah kajian ini membawa dampak perubahan terhadap iklim global," pungkasnya.
Komentar : ( 0 )