Makassar, Bappelitbangda - Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Nomor : UM.207/15/10/UPP.SJ/2024, tanggal 5 November 2024, maka dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Studi Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Kab. Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, di Hotel Swissbell, Senin, 11 November 2024.

Maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai upaya untuk menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Sinjai sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara terstruktur, menyeluruh dan tuntas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliharaan pelabuhan yang sudah terbentuk.

Turut hadir dari Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Prov. Sulsel, Ariany Rofaidah, ST. M.Si (Fungsional Perencana Ahli Madya) dan Ika Mariescha  M. Tanro, ST. M.Si (Fungsional Perencana Ahli Muda).

Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan yang turut serta menghadiri FGD ini menyampaikan bahwa berdasarkan Perda Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2022 tentang RTRW Prov. Sulsel Tahun 2022 – 2041, hierarki Pelabuhan Sinjai masuk pada tatanan kepelabuhan Provinsi sebagai pelabuhan pengumpul, kemudian pelaksanaan studi rencana induk pelabuhan Sinjai sudah sesuai dengan zona kegiatan pelabuhan laut yang diperbolehkan yakni penetapan alur pelayaran  dari dan ke pelabuhan, pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) serta penetapan tempat labuh, pembangunan kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal.

Seperti yang diketahui, dikarenakan Kabupaten Sinjai masuk pada Kawasan Ekosistem Mangrove maka perlunya memperhatikan konsep keberlanjutan lingkungan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan hasil studi ini juga menjadi salah satu bagian dari fasilitas pelabuhan dalam menunjang keamanan dan keselamatan pelayaran dan dapat mendukung peningkatan infrastruktur penunjang di Kabupaten Sinjai serta meningkatkan kapasitas pelabuhan yang berada pada wilayah perairan Teluk Bone dan penguatan pusat-pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya khususnya pada kawasan hinterland.