Jakarta, Bappelitbangda - Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Prov. Sulsel Hadiri Workshop Model Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengentasan Kemiskinan di InaRI Expo 2024. Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Dr. Yopi (Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN), Dr. Ing. Wiwiek Joelijani, MT ( Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah), Tity Iriani Datau, S.TP, M.Si (Plt Kepala Bappelitbang Prov. Gorontalo), Mohamad Amin Bustamin, ST, MM (Kepala BAPPERIDA Kab. Tojo Una-una), Ardiansyah, SE., MM (Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Bayuasin), Para Kepala/ Perwakilan BRIDA, Bapperida, Bappelitbangda, Bappedalitbang Provinsi, Kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia, Rudi, S.IP, M.Si, Rahmat Yudha Prawira ST., M.Si, dan M. Irfan, ST., M. Eng (Perwakilan dari Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitdangda Prov Sulsel), serta tamu undangan.
Dalam rangkaian acara Indonesia Research and Innovation Expo (INARI Expo) 2024 dan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas), BRIN menggelar workshop bertajuk "Model Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengentasan Kemiskinan Daerah" di Cibinong.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Yopi, menjelaskan pentingnya pendekatan partisipatif dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi komunitas lokal. Workshop ini bertujuan untuk menginventarisasi masalah dan berbagi strategi untuk mengatasi kemiskinan.
Strategi Daerah Provinsi Gorontalo, Tity Iriani Datau dari Bappeda Gorontalo menyebutkan bahwa rokok menjadi penyebab utama garis kemiskinan. Pemberdayaan ibu rumah tangga menjadi fokus utama karena banyak perempuan menjadi kepala keluarga.
Strategi penanggulangan meliputi pengurangan pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pengembangan usaha mikro.
Kabupaten Tojo Una-Una, Mohamad Amin Bustamin memaparkan pemberdayaan melalui desa wisata. Inovasi seperti wisata kuliner dan daur ulang sampah plastik dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan.
Kabupaten Musi Banyuasin, Ardiansyah dari Dinas Sosial Banyuasin memaparkan upaya menurunkan kemiskinan hingga 2,02% pada 2024. Inovasi termasuk mendorong kejujuran dalam pelaporan status kemiskinan serta pemberdayaan bagi penyandang disabilitas dan lansia.
Wiwiek Joelijani, Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, menegaskan pentingnya program pemberdayaan masyarakat. Dia menyoroti perlunya penanganan kemiskinan secara kolaboratif antara pusat dan daerah, serta pentingnya mengenali masalah dan memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat.
Komentar : ( 0 )