Makassar, Bappelitbangda - Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Prov. Sulsel mengadakan Seminar Akhir dengan Judul Penelitian Kajian Pengembangan Potensi Perikanan Berkelanjutan di Sulawesi Selatan Melalui Implementasi Strategi Blue Economy, di Ruang Rapat Bidang Litbang, Rabu, 11 Desember 2024.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Litbang Bappelitbangda Sulsel, Ristati Rahayu, AP., M.Si didampingi Muslmin Hamid, S.Pt, M.Si (Fungsional Peneliti Ahli Muda).
Turut hadir Tim Pengendali Mutu, Dr. H. Agussalim, SE., MS, Tim Peneliti dari Universitas Hasanuddin, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulsel, Perwakilan Kabupaten Barru, Perwakilan Kabupaten Bone, Perwakilan Kabupaten Bulukumba, Fungsional dan Staf Bidang Litbang Bappelitbangda Prov. Sulsel.
Seminar Akhir Penelitian Bidang Litbang Bappelitbangda Prov. Sulsel merupakan tahap terakhir dari penelitian setelah dilaksanakan Sidang TPM I dan II. dengan Judul penelitian Kajian Pengembangan Potensi Perikanan Berkelanjutan di Sulawesi Selatan melalui Implementasi Strategi Blue Economy.
Dalam paparan tim peneliti memaparkan bahwa kajian ini menitikberatkan pada 3 (tiga) lokus penelitian, dengan pembagian wilayah perairan di Sulawesi Selatan, yaitu Selat Makassar (diwakili Kab.Barru), Laut Flores (diwakili Kab.Bulukumba) dan Teluk Bone (diwakili Kab.Bone).
Setiap wilayah tersebut memiliki karakteristik yang masing-masing berbeda. Pendekatan analisis yang digunakan adalah metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang mengidentifikasi secara sistematis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan sektor perikanan di masing-masing wilayah.
Hasil analisis ini akan menjadi dasar perumusan kebijakan dan program pengembangan perikanan yang berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sesuai prinsip ekonomi biru.
Penelitian ini menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain Modernisasi infrastruktur perikanan terintegrasi melalui pembangunan pelabuhan perikanan modern, pengembangan cold storage terpadu, dan sistem logistik yang terintegrasi, Penguatan sistem pengawasan dan konservasi laut dengan membangun pusat pelatihan di setiap wilayah, kerja sama riset dengan perguruan tinggi, serta digitalisasi sistem perikanan, Serta penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan melalui penetapan zona konservasi, program rehabilitasi ekosistem, dan penerapan sistem pengawasan berbasis teknologi.
Setelah Tim Peneliti memaparkan, Muslimin Hamid, S.Pt, M.Si menanggapi perlunya definisi operasional, baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Perwakilan-perwakilan Kabupaten juga menanggapi dengan menyebutkan masalah-masalah terkait perikanan di daerah masing-masing dan menyatakan bahwa hasil penelitian ini perlu diterapkan.
Melalui kajian ini, diharapkan rekomendasi kebijakannya dapat diterapkan sehingga dapat memanfaatkan potensi perikanan yang melimpah di wilayah Sulawesi Selatan guna meningkatkan perekonomian Sulawesi Selatan dengan Strategi Blue Economy.
Komentar : ( 0 )