Makassar, Bappelitbangda – Bidang Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Sidang TPM-1, dengan agenda pembahasan "Penelitian Demplot Aquaculture (Integrasi Sistem Pertanian Berbasis Aquaculture) Aplikasi Teknologi Ras Budidaya Udang Vanamae Berbasis Biofilter Anggur Laut", yang dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 6 April 2023, bertempat di Ruang Rapat Latimojong Lantai 4 Bidang Penelitian dan Pengembangan, kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, A. Rahmi Bahariwaty P, ST., M.Si sekaligus sebagai ketua Tim Pengendali Mutu memimpin pelaksanaan Sidang TPM-1 Penelitian Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2023 dan dimoderatori oleh Sekretariat TPM Ir. Rajendra selaku Fungsional Arsiparis Madya. Sidang ini dihadiri oleh Tim Peneliti dari Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Sulsel, Tim Pengendali Mutu yang terdiri atas Ahmad Haya, ST. MT., Ph.D selaku Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang, Prof. Dr. Baharuddin P, M.Agr dan Dr. Sitti Aslamyah, M.S, dan turut hadir Fungsional Peneliti dan Staf lingkup Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sidang ini, Tim Peneliti mempresentasikan proposal penelitiannya dengan judul "Demplot Aquaculture (Integrasi Sistem Pertanian Berbasis Aquaculture) Aplikasi Teknologi Ras Budidaya Udang Vanamae Berbasis Biofilter Anggur Laut", di depan Tim Pengendali Mutu dan seluruh peserta sidang untuk mendapatkan saran dan masukan perbaikan pada pembahasan Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, dan Bab Metode Penelitian, serta hal-hal lain yang perlu ditambahkan terkait substansi pembahasan dan apa output yang akan dihasilkan dari masing-masing penelitian tersebut.
Kepala Bidang Litbang, A. Rahmi Bahariwaty P, ST., M.Si menanggapi hasil presentasi Tim Peneliti dengan memberikan beberapa saran dan masukan pada proposal penelitian diantaranya peneliti perlu memperbaiki judul penelitian menjadi Demplot Budidaya Terintegrasi Udang Vanname (Littopenaeus Vanname) dan Anggur Laut/Lawi-lawi (Caulerpa sp), diharapkan kepada peneliti agar dempot yang dibuat menjadi metode penyuluhan sebagai lahan percontohan yang dapat didemonstrasikan kepada masyarakat nelayan, serta perbaikan-perbaikan pada bagian lainnya.
Ahmad Haya, ST. MT., Ph.D selaku Tim Pengendali Mutu juga menanggapi proposal penelitian tersebut yang diantaranya agar peneliti perlu melakukan perbaikan pada rumusan masalah terkait kualitas spesies yang dibudidayakan dari segi ekonomi termasuk biaya produksi dan pemeliharaan, peneliti perlu menambahkan dasar/acuan sehingga dikatakan kolam terpal dapat digunakan sampai 10 tahun, serta peneliti perlu menjelaskan juga mengenai mengapa kolam dibuat dalam bentuk tertentu.
Menurut Prof. Dr. Baharuddin P., M.Agr selaku Tim Pengendali Mutu, agar peneliti perlu melakukan perbaikan pada metode penelitian sebaiknya menghindari menggunakan kalimat perintah dengan membuat menjadi kalimat pasif, peneliti perlu mengantisipasi kenaikan suhu lingkungan agar kondisi kolam tidak terlalu panas, serta peneliti perlu mencari kebaruan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara Dr. Sitti Aslamyah, M.Si selaku Tim Pengendali Mutu memberi saran peneliti perlu menambahkan ukuran kolam yang digunakan dan jumlah padat penebaran serta ukuran ikan yang digunakan, peneliti perlu menambahkan jenis pakan yang digunakan, frekuensi pemberian pakan, dosis pakan (dibuat dalam bentuk tabel), serta peneliti perlu memperhatikan dan dapat dijadikan kebaruan adalah keseimbangan padat penebaran antara udang vanname dan Caulerpa.
Saran dan masukan pada sidang ini, diwajibkan bagi para tim peneliti untuk menindaklanjuti dengan melakukan perbaikan proposal sebelum melaksanakan tahap lanjutan kegiatan penelitian mereka.
Komentar : ( 0 )