Makassar, Bappelitbangda - Fungsional Perencana, M. Ilyas. M. SH, M.Si Mewakili Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappelitbangda Prov. Sulsel menjadi Narasumber dalam Rapat Koordinasi Manajemen Daerah (RAKORMANDA) Program Kerjasama RI-UNICEF di Provinsi Sulawesi Selatan, di Hotel Best Western, Selasa, 24 September 2024.
Dalam Pelaksanaan Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF khsusunya di Sulawesi Selatan sangat terkait dengan Dokumen Perencanaan yakni RPD Tahun 2024-2026, dimana terdapat permasalahan isu strategis di anataranya Menurunnya Pertumbuhan Ekonmi.
Rendahnya IPM Sulsel terhadap IPM nasional masih tingginya angka kemisknan pengangguran dan ketimpangan pendapatan masyarakat serta tata Kelola pemerintahan yang belum optimal dan pengelolaan SDA yang belum optimal serta strategi Pembangunan Tahun 2024-2026.
Hal itu diantaranya program yang terkait yakni meningkatkan jangkauan dan kualitas infrastruktur wilayah, meningkatkan pemerataan askes dan kualitas Pendidikan masyarakat, kualitas layanan kesehatan masyarakat dan pemberdayaan dan perlindungan hak perempuan dan anak, Peningkatan akses dan kualitas Pendidikan menengah.
Beberapa lainnya terkhusus mencakup vokasi, sarana/praaran, dan kualitas Kesehatan masyarakat, upaya preventif sunting dengan pedekatan lintas sector, pemberdayaan, perlindungann premuan dan pemenuhan hak anak.
Indeks Pembangunan Manusia Prov. Sulsel pada tahun 2023 meningkat 74,60 persen dari tahun 2020 73,08 persen di bidang Kesehatan Indeks Kesehatan Tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan peningkatan dimana pada Tahun 2023 mencapai 82,51 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yang diinterpretasikan bahwa anak lahir hidup di Sulawesi Selatan memiliki peluang hidup lebih lama.
Peningkatan Indeks Kesehatan menunjukkan harapan bayi yang baru lahir untuk hidup lebih lama semakin tinggi karena membaiknya derajat kesehatan masyarakat, namun pertumbuhan Indeks Kesehatan mengalami penurunan dari 0,54 pada tahun 2022 menjadi 0,44 pada tahun 2023. UCI mengalami peningkatan, namun belum mencapai 100%.
Berdasarkan hasil SUSENAS Maret 2021, persentase perempuan berumur dibawah 19 tahun yang pernah melahirkan di Sulawesi Selatan (23,35 persen) lebih tinggi dari nasional (21,36 persen).
Tingkat fertilitas remaja yang tinggi tidak hanya berakibat pada aspek fisik namun juga pada aspek sosial. Berbagai penelitian terkait fertilitas remaja menyebutkan bahwa tingkat fertilitas yang tinggi akan berakibat pada peningkatan angka kematian ibu, tingkat pendidikan yang rendah, dan meningkatkan kemiskinan (UNFPA, 2022).
Di bidang pendidikan Perentase Anak Tidak Sekolah ATS Useia 7-18 Tahun di 24 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023 berdasarkan BPS Prov. Sulsel Kab Wajo mendapatkan Persentase 13,64 Persen Tertinggi dan Kota Palopo 4,64 Terendah bidang perlindungan anak Jumlah kasus Kekerasa terhadap Perempuan dan anak di Provinsi Sulawsi Selatan tahun 2023 yakni kasu tertinggi 613 dari umur 13- 17 tahun berdasrkan data DP3A Prov. Sulsel, Perkawinana anak provinsi Sulawesi Sletan di Posisi 17 dengan angka 7,49 % berdasrkan data BPS 2024.
Komentar : ( 0 )