Makassar, Bappelitbangda - Fungsional Perencana Madya (A. Dipa Rahayu, SP, M.Si, Andi Astuty, SP, MM, Kusdiningsih M. Torano, S.P, M.M, Suardi Syamsir, S. Kom) dan Analis Perencanaan Bidang Perekonomian dan SDA Bappelitbangda Prov. Sulsel (M. Rizal, S.E.,M.T, Muhammad Ichsan Hamzah, ST,MT) Hadiri Diskusi untuk Menggagas Komitmen dan Kolaborasi Bersama Para Pihak Dalam Menyusun Rencana Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Agustus 2024, di Cafe Kopitiam Makassar.
Acara ini dilaksanakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) dan peserta yang hadir dari Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulsel, DLHK Prov. Sulsel, Dinas P3ADALDUK Prov. Sulsel, Badan Pengelola Bencana Daerah Prov. Sulsel, Bappelitbangda Prov. Sulsel, Anggota Legislatif Provinsi Sulawesi Selatan (Komisi B) serta Perwakilan Warga Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Galesong-Pulau Kodingareng).
Ketahanan iklim adalah tindakan antisipasi yang terencana maupun spontan untuk mengurangi nilai potensi kerugian akibat ancaman bahaya, kerentanan, dampak, dan risiko perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat di wilayah terdampak perubahan iklim.
Sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan nasional, Kebijakan PBI merupakan program/kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Badan Usaha yang memiliki sifat strategis pada Lokasi prioritas untuk mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional.
Dampak perubahan iklim di Sulsel mengakibatkan Gagal panen petani, banjir dan longsor, penyakit menular dan kematian, kekeringan, resiko kebakaran hutan, species terancam punah dan resiko cuaca ekstrim.
Adapun strategi yang dapat dilakukan dalam Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI), yaitu :
- Penguatan Sektor Kelautran dan Pesisir
- Ketahanan Air
- Penguatan Sektor Pertanian
- Transformasi Kesehatan
Komentar : ( 0 )