Makassar, Bappelitbangda - Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg mewakili Pj. Gubernur Sulsel Prof. Fadjry Djufry, M.Si dalam Pelaksanaan Upacara Wisuda Lulusan Universitas Negeri Makassar Periode Januari 2025 Akademik 2024/2025, di Pelataran Gedung Menara Phinisi UNM Makassar, Kamis, 23 Januari 2025.

Dalam sambutannya, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg mengapresiasi atas capaian Universitas Negeri Makassar. " Universitas Negeri Makassar telah lama menjadi mercusuar pendidikan di Indonesia Timur. UNM telah membuktikan diri sebagai kawah candradimuka pengembangan SDM unggul. Terima kasih atas komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga berkarakter Pancasila.
Mari kita terus bersinergi untuk menjawab tantangan pembangunan daerah, karena pendidikan adalah nafas kemajuan Sulawesi Selatan," jelasnya.

Dihadapan seluruh wisudawan Universitas Negeri Makassar. Ia mengucapkan selamat dan memberikan pesan agar mampu bersaing menghadapi tantangan kedepan

"Kepada para wisudawan dan wisudawati, saya ucapkan selamat! Anak-anakku dan bapak/ibu semua memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa di tengah tantangan yang kompleks. Mulai dari persaingan global, perubahan iklim, hingga transformasi teknologi yang terus bergerak cepat," pesannya.

Hadir ditengah tengah wisudawan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman. Ia mendorong generasi muda untuk mengawal Indonesia menuju negara superpower.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” kata Mentan Amran.

Pada kesempatan itu, Mentan Amran membakar semangat 900 wisudawan UNM. Ia mengatakan bahwa penentu keberhasilan adalah berani bermimpi, berproses, dan persisten.

“Anak-anakku, ubah mindset dan habit. Mau sukses? Berani bertindak, berani berproses, dan jangan berhenti. Never give up until I win. Tidak pernah menyerah sampai capai cita-citaku,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Mentan Amran juga nostalgia perjuangan selama menempuh pendidikan dan berkarier. Ia menceritakan perjuangannya dari muda yang tidak gengsi melakukan beberapa pekerjaan, mulai dari tukang batu, penjual ikan, penjual ubi, dan lainnya.