Makassar, Bappelitbangda - Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan dan penanganan anak tidak sekolah, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappelitbangda Prov. Sulsel, Erlan Triska, S.IP. Adm.KP, menjadi narasumber dalam kegiatan Pertemuan Koordinasi Penguatan Sektor Sosial Kemasyarakatan, Sektor Swasta, dan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Kegiatan ini berlangsung di Lantai 4 Ruang Rapat Mamminasata.

Dalam sesi presentasinya, Erlan Triska mengangkat tema "Strategi Kolaborasi Multi Pihak untuk Pencegahan dan Penanganan Anak Tidak Sekolah". Ia menjelaskan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan solusi yang efektif dalam menangani masalah anak tidak sekolah.

"Strategi multi pihak ini dengan rencana nantinya melibatkan kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan bentuk kerjasama lainnya. Dengan adanya kesepakatan ini, kita dapat bersinergi dalam mengatasi permasalahan yang ada," ungkap Erlan.

Erlan juga menekankan pentingnya memberikan dukungan intervensi bantuan yang sesuai dengan penyebab dan kebutuhan anak tidak sekolah (ATS) dan anak berisiko putus sekolah (ABPS). "Setiap anak memiliki latar belakang dan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, intervensi yang kita lakukan harus berbasis pada kebutuhan spesifik mereka," tambahnya.

Selain itu, Erlan menyoroti pentingnya monitoring dan evaluasi secara terpadu untuk memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif. "Monitoring dan evaluasi yang terintegrasi akan membantu kita dalam mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi, sehingga kita dapat melakukan perbaikan yang diperlukan," jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan bagi anak-anak di Sulawesi Selatan. Dengan strategi yang tepat dan kerjasama yang baik, diharapkan angka anak tidak sekolah dapat ditekan dan setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pendidikan Prov. Sulsel, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Prov. Sulsel, Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta bagian Corporate Social Responsibility (CSR).