Barru, Bappelitbangda - Dalam upaya memperkuat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan komprehensif di Kabupaten Barru, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Tim Ahli menjalankan program pelatihan Strategi Penguatan Nafkah Rumah Tangga untuk Penanggulangan Kemiskinan (SIPAKATAUKI). Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari hasil audiensi antara Tim Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan JICA dengan Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si.

Pelatihan dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 13 hingga 17 Oktober 2025, bertempat di Ruang Rapat Bappelitbangda Kabupaten Barru. Sebanyak 28 peserta yang terdiri dari berbagai instansi dan lembaga yang memiliki peran strategis dalam penanggulangan kemiskinan di Barru mengikuti kegiatan ini. Para peserta berasal dari Bappelitbangda, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Sosial, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tenaga Kerja, Koordinator Penyuluh, serta pendamping desa dan kepala desa dari lokasi pilot project program ini.
Pelatihan menghadirkan narasumber antara lain Wakil Bupati Barru, Dr. Abustan M.Si, Shintani Naoyoki dari JICA RDPA, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg , Prof. Darmawan Salman, Manarangga sebagai Tim Expert, serta Anna Buana Syamson, S.Hut, M.Si dari Tim Bappelitbangda Sulsel. Mereka membagikan pengetahuan dan strategi praktis yang bertujuan memperkuat sistem nafkah rumah tangga miskin, sekaligus mengoptimalkan kolaborasi lintas sektor dan tingkatan pemerintahan dalam penanggulangan kemiskinan.

Materi pelatihan meliputi metode verifikasi dan validasi data rumah tangga miskin dan miskin ekstrem, penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk program intervensi, serta penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai hasil kolaboratif yang maksimal. Para peserta didorong untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan menjadi acuan implementasi program di tingkat desa, kabupaten, dan provinsi.
Wakil Bupati Barru, Dr. Abustan, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendekatan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan keluarga miskin melalui sinergi dan komitmen bersama antar sektor. “Pelatihan ini bukan hanya soal pengetahuan teknis, tapi tentang bagaimana kita bersama-sama membangun sistem yang kuat agar intervensi kemiskinan berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ke depan, SIPAKATAUKI diharapkan menjadi model strategis dalam pemberdayaan rumah tangga miskin dan pemulihan ekonomi lokal, yang didukung oleh data valid dan kolaborasi terintegrasi antar lembaga. Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan nafkah utama keluarga secara lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dengan adanya pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Barru berkomitmen memperkuat kapasitas SDM terkait serta mendorong terlaksananya program penanggulangan kemiskinan yang lebih sinergis, efektif, dan berdampak luas bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem di wilayahnya.






Komentar : ( 0 )