Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, dr. H. M. Ichsan Mustari, M.H.M. membuka acara Rakor Kelitbangan dan Inovasi lingkup Pemprov. Sulsel, sekaligus menyerahkan piagam penghargaan kepada OPD lingkup Pemprov. Sulsel yang telah menerapkan inovasi dan telah berpartisipasi aktif dalam penginputan data pengukuran indeks inovasi daerah dalam rangka Innovative Government Award (2021). Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Gubernur Sulawesi Selatan dan upaya mendorong para perangkat daerah agar terus menerus meningkatkan inovasi.
Dalam sambutan Gubernur Sulawesi Selatan yang dibacakan oleh Asisten II, Gubernur mengapresiasi terselenggaranya acara rakor kelitbangan dan inovasi daerah sebagai perwujudan sinergi antara Bappelitbangda Prov. Sulsel dengan seluruh perangkat daerah lingkup Pemprov. Sulsel dalam rangka menghasilkan produk perencanaan berdasarkan bukti dari hasil kelitbangan demi pencapaian tujuan sesuai visi dan misi Gubernur Sulawesi Selatan. Oleh karenanya Bappelitbangda Prov. Sulsel harus terus menerus meningkatkan kualitas hasil kelitbangan yang dikonversi menjadi inovasi daerah dalam penyelasian masalah-masalah pembangunan.
Rakor kelitbangan dan inovasi dikemas dalam bentuk diskusi panel, menghadirkan empat orang narasumber, yakni : Ir. Darmawan Bintang, M.Dev.Plg (Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel), Dr. Muhammad Akbar, M.Si (Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Unhas), Dr. H.S. Ruslan (Pakar Perencanaan) dan Dr. Muhammad Taufik (Kabid. Litbang Bappelitbangda Prov. Sulsel). Dalam materi pemaparan yang sampaikan oleh Kepala Bappelitbangda Prov. Sulsel mengenai peranan litbang dalam perencanaan, pembangunan harus berbasis perencanaan, dan perencanaan harus berbasis bukti atau data dan informasi yang didapatkan dari hasil-hasil kelitbangan. Kesuksesan pembangunan hanya bisa tercapai dengan perencanaan yang baik, karena kegagalan perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan.
Hadir dalam acara tersebut, para Kepala Badan dan Dinas lingkup Pemprov. Sulsel atau yang mewakili beserta para Tim Inovator Perangkat Daerah yang telah menginisiasi dan menerapkan berbagai inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan inovasi lainnya.
Para peserta Rakor yang menghadiri acara cukup antusias dan aktif mengikuti jalannya diskusi dan tanya jawab yang dilakukan dengan para panelis. Beberapa para peserta menyampaikan apresiasi upaya yang dilakukan Bappelitbangda membangun komunikasi dengan Perangkat Daerah Pemprov. Sulsel untuk menjaring isu-isu permasalahan daerah di segala urusan pemerintahan, dan mendorong dilakukannya inovasi. Salah satu peserta Rakor, Drs. H. Asri Kepala BPSDMA Prov. Sulsel menyampaikan bahwa tugas-tugas pengembangan SDM Aparatur di Sulsel selalu berorientasi pada upaya mendorong inovasi ASN disegala tingkatan pendidikan dan pelatihan. “BPSDMA merupakan laboratorium Inovasi Sulsel, hampir semua diklat nafasnya ke inovas dari Laksar CPNS sampai Latpim. Semua produk peserta diklat merupakan proyek perubahan dalam menyelesaikan masalah-masalah di tempat kerjanya”. Banyak produk hasil diklat yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi inovasi, sehingga diperlukan kolaborasi.
Sebagaimana laporan penyelenggara Rakor, Indeks Inovasi Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Indeks Inovasi Nasional masih tergolong rendah dibandingkan dengan indeks inovasi Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera, perlu terus didorong dan dipacu penerapan inovasinya. Meskipun telah mendapatkan penghargaan dengan kategori sebagai Provinsi Paling Inovatif pada tahun 2020, namun posisi Indeks Inovasi Provinsi Sulawesi Selatan masih berada pada level 15 besar dan bahkan terus mengalami penurunan. Diperlukan dorongan dan koordinasi diantara seluruh Perangkat Daerah Pemprov. Sulsel untuk mendongkrak indeks inovasi sebagai salah satu tolok ukur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Namun yang terpenting bukan pada penghargaannya, akan tetapi bagaimana inovasi daerah yang telah diterapkan betul-betul dapat menjadi terobosan untuk menyelesaikan masalah di segala aspek kehidupan masyarakat, utamanya untuk peningkatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan daya saing daerah. Inovasi harus menjadi katalisator perubahan, merespons berbagai perubahan eksternal yang semakin cepat dan kompleks. Saat ini era digitalisasi, inovasi teknologi menjadi disrupsi yang menggeser seluruh pola kehidupan manusia yang tadinya bersifat konvensional, memaksa semuanya berubah dalam tatanan baru yang lebih canggih dan modern.
Komentar : ( 0 )