Makassar, Bappelitbangda - Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Ristati Rahayu, AP., M.S.i memimpin "Sidang TPM 1 Kajian Pengembangan Potensi Perikanan Berkelanjutan di Sulawesi Selatan Melalui Implementasi Strategi Blue Economy".
Bertempat di Ruang Rapat Latimojong Gedung G. Lt. IV Ex Bappelitbangda Prov.Sulsel sidang di ikuti tim TPM , Peneliti, dan Staf Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.
Dasar kegiatan ini merujuk kepada peran penting laut bagi kehidupan manusia dan planet bumi. Dimana laut menjadi sumber makanan, laut juga memproduksi oksigen yang kita hirup dan memilikipotensi tak terbatas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, laut menyediakan sumber daya alam seperti makanan, bahan-bahan, zat-zat, dan energy.
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2, oleh karena itu sektor maritim atau kelautan dan perikanan menjadi sangat strategis.
Meskipun demikian, selama ini sektor kelautan masih kurang mendapat perhatian serius bila dibandingkan sektor yang di daratan. Jika potensi pembangunan (ekonomi) kelautan Indonesia dikelola secara baik, masif, dan inovatif, maka dipastikan dapat menjadi salah satu sumber modal utama pembangunan, dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi negara dan masyarakat. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah menitik beratkan pada sumber daya maritim.
Masukan dari Tim TPM datang dari Prof. Dr. Muhammad Asdar. M.Si. menurutnya, membuat rumusan kebijakan pengembangan yang berkelanjutan harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya anggaran.
"Mengingat anggaran penelitian ini minim sehingga hasilnya disesuaikan anggaran, ada solusi dan ditemukan sesuatu yang baru untuk kemajuan perikanan Sulsel, termasuk nelayan bagaimana bisa lebih sejahtera dengan hasil perikanannya," jelasnya. Kamis, 2 Mei 2024.
Sementara itu, Dr. Agussalim. SE., M.Si menjelaskan bahwa Sulawesi Selatan mempunyai kepentingan terkait ekonomi biru, sejalan apa yang termuat dalam RPJM Sulawesi Selatan.
"Dalam Visi Sulsel ekonomi biru menjadi penggerak Sulsel dalam 20 tahun kedepan. Penelitian ini diharapkan bisa menopang dan memberikan masukan (road map) bagi pengembangan ekonomi biru di Sulawesi Selatan. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap produksi perikanan. Juga strategi seperti apa dalam menjalankan ekonomi bitu dalam penelitian ini," imbuhnya.
"Dalam metodologi perspektif ekonomi biru ada ulasan konsep ekonomi biru yang di susun oleh Bappenas sedapat mungkin di integrasikan kedalam penelitian ini. Perikanan tangkap dalam perikanan budi daya," lanjut Dr. Agussalim. SE., M.Si.
Komentar : ( 0 )