BAPPELITBANGDA, MAKASSAR- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bekerja sama dengan Pemerintah Australia melalui Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) menggelar pertemuan multipihak di Aston Hotel Jl Hasanuddin, Rabu (26/10/2021).
Pertemuan tersebut terkait peningkatan komunikasi risiko dan komunikasi publik terkait penanganan dan pasca Covid-19 di Provinsi Sulsel.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini dihadiri 37 peserta, termasuk 6 peserta yang hadir secara daring.
Acara ini dihadiri beberapa peserta dari unsur Organisasi Masyarakat Sipil, Organisasi Penyandang Disabilitas, Organisasi Profesi, Universitas, NGO dan Media yang diidentifikasi merupakan bagian unsur pentahelix, seperti PERDIK (Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan, HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), PMI Makassar, Muhammadiyah, PWNU, dan Universitas Hasanudin Makassar.
Acara dibuka Direktur P2PTVZ Kementerian Kesehatan Bapak DR Didik Budijanto bersama Kepala Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat DR Andy dan Team Leader Program AIHSP John Leigh.
Direktur Didik Budijanto mengatakan pertemuan ini ditujukan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan di Indonesia sehingga baik lelaki, perempuan dan komunitas terlindungi dari penyakit infeksi dan berkontribusi kepada ketahanan kesehatan nasional, regional dan global serta menjamin perkembangan ketahanan ekonomi dan pangan di Indonesia.
Penguatan kapasitas dalam menghadapi pandemi akan membutuhkan kemampuan dalam mengkomunikasikan risiko kepada publik melalui berbagai saluran komunikasi.
Hal ini membutuhkan koordinasi dan langkah berkelanjutan dalam kerangka topik komunikasi risiko dan komunikasi publik.
Kabid Andy dalam sambutannya mengharapkan melalui pertemuan ini dapat mendiskusikan pengalaman, pembelajaran dan solusi kolaboratif melakukan komunikasi resiko dan komunikasi publik dalam penanganan pandemi Covid-19.
Mengidentifikasi praktik baik khususnya terkait Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) Covid-19, kendala pelaksanaan dilapangan, dan peluang kolaborasi untuk penguatan komunikasi risiko serta perbaikan riil dalam pelayanan publik dan kesejahteraan.
Dibutuhkan koordinasi dan langkah bersama yang berkelanjutan antara seluruh pemangku kepentingan, baik itu dari unsur OMS, Akademisi, Media dan lembaga Donor demi mendukung upaya pencegahan, deteksi dan respon keadaan darurat.
Team Leader Program AIHSP, John Leigh mengatakan, selama pandemi COVID-19 kita telah banyak belajar tentang dampak negatif dari misinformasi, rumor dan berita bohong (hoax).
Ketiga hal tersebut mengurangi kepercayaan masyarakat pada praktik baik kesehatan masyarakat dan kepercayaan kepada pemerintah.
Berita Lengkapnya : https://makassar.tribunnews.com/2021/10/26/pemprov-sulsel-dan-aihsp-diskusi-multipihak-soal-komunikasi-risiko-covid-19?.
Komentar : ( 0 )